Saat ini, banyak perusahaan besar maupun pelaku bisnis UMKM yang sudah menyadari betapa penting kemasan produk dalam mendukung strategi bisnis dan branding yang kuat di mata konsumen. Beragam teknik cetak muncul yang mampu membantu menunjang tampilan dari suatu kemasan, salah satunya adalah cold foil stamping. Teknik cetak cold foil stamping ini mampu memberikan sentuhan mewah dan elegan sehingga mampu meningkatkan nilai produk di mata calon pelanggan.
Artikel ini akan menjelaskan secara rinci mengenai apa itu cold foil stamping, proses kerja, hingga contoh penggunaan dari cold foil stamping pada berbagai produk di industri. Selamat membaca!
Apa Itu Cold Foil Stamping?

Cold Foil stamping adalah sebuah teknik cetak yang menggunakan foil (semacam lapisan tipis logam atau bahan metalik) yang mampu memberikan efek berkilau pada sebuah desain. Cold foil ini juga dikenal dengan istilah cold print yang berkebalikan dengan teknik hot foil atau hot print. Cold foil ini dilakukan dengan menggunakan lem atau perekat khusus (adhesive) dan sinar UV untuk menempelkan lapisan foil pada produk cetak. Cold foil memberikan hasil cetakan yang lebih detail, presisi, dan fleksibel. Teknik juga tidak hanya bisa diaplikasikan pada logo atau headline kemasan, tapi juga detail-detail kecil yang cukup rumit. Cold foil stamping ini juga dinilai lebih ramah untuk bahan atau material tipis daripada hot foil stamping, contohnya bahan plastik. Ini dikarenakan cold foil tidak menggunakan panas untuk merekatkan foil, melainkan menggunakan sinar UV.
Proses Kerja Cold Foil Stamping
Berikut ini adalah serangkaian proses kerja dari cold foil stamping.
1. Desain dengan Area Foil
Bagian dari desain yang nantinya diberi efek kilau metalik ditandai terlebih dahulu sebagai langkah awal agar cetak cold foil bisa presisi.
2. Mengaplikasikan Perekat
Mesin cetak akan mencetak lem pada area desain yang sudah ditandai sebelumnya. Lem inilah yang akan menjadi ‘pijakan’ dari lapisan foil nantinya.
3. Transfer Foil ke Media
Lembaran foil tipis (lapisan logam atau metalik) akan digulung dan ditempatkan di mesin. Ketika media cetak dimasukkan dan melewati mesin cetak cold foil , maka hanya are yang sudah ditandai yang akan ditempeli material foil.
4. Proses Curing dengan Sinar UV
Setelah foil berhasil menempel, selanjutnya masuk ke langkah terakhir yakni proses curing atau proses pengeringan perekat yang memanfaatkan sinar UV.
Perbedaan dengan Teknik Cetak Lain
Ada beberapa teknik cetak yang menghasilkan efek kilau serupa, namun masing-masing memiliki karakteristik masing-masing. Berikut ini adalah beberapa perbandingan dengan teknik cetak lain.
1. Cold Foil vs Hot Foil
Hot foil atau hot print ini harus menggunakan panas tinggi untuk merekatkan lapisan foil. Sedangkan cold foil menggunakan sinar UV untuk merekatkan lapisan foil pada permukaan desain.
2. Cold Foil vs Laminasi Metalik
Meskipun sama-sama memberikan kesan berkilau, cold foil dan laminasi metalik memiliki perbedaan dalam hal penempatan lapisan foil. Mudahnya, laminasi metalik melapisi seluruh permukaan cetakan dengan lapisan foil (metalik atau logam), sedangkan cold foil stamping melapisi foil hanya pada area tertentu yang sudah ditandai.
Kelebihan Cold Foil Stamping
Berikut ini adalah kelebihan dari menggunakan cold foil stamping.
1. Menambah Nilai Estetika Produk
Laisan foil yang direkatkan pada produk menambah efek visual sehingga produk terlihat lebih mewah dan premium. Efek berkilau bukan hanya sekedar tambahan dekorasi saja, tapi juga salah satu strategi bisnis yang mampu mengubah persepsi calon pelanggan terhadap suatu produk.
2. Lebih Ramah untuk Bahan Sensitif Panas
Daripada hot foil stamping, teknik cold foil lebih ramah untuk bahan atau material cetak yang sensitif terhadap panas, contohnya plastik atau kertas tipis yang rentan rusak dan meleleh jika terkena panas.
3. Fleksibilitas Desain Tinggi
Salah satu kelebihan dari teknik ini mampu diaplikasikan pada desain detail kecil yang rumit dan mendukung hasil warna foil yang solid meskipun berada di area yang luas.
Contoh Penggunaan Cold Foil Stamping dalam Industri
Cold foil stamping dapat diterapkan pada berbagai produk cetak untuk meningkatkan daya jual dan nilai estetika guna memikat perhatian calon pelanggan. Berikut ini adalah contoh penggunaan cold foil stamping dalam industri.
1. Kemasan atau Packaging Produk
Cold foil stamping ini sering diaplikasikan pada kemasan atau packaging produk. Banyak brand besar dan kini tidak sedikit pelaku bisnis UMKM menggunakan cold foil agar lebih menarik, misalnya pada standing pouch atau inner box.
2. Stiker Label Produk
Yang kedua ada stiker label produk. Cold foil bisa menjadi salah satu teknik untuk mempercantik dan memberi kesan eksklusif pada stiker label. Stiker label yang dilapisi dengan bahan foil akan terlihat premium, sehingga cocok digunakan oleh brand yang ingin naik kelas.
3. Produk Cetak Lain
Tidak hanya pada kemasan dan stiker label, ada banyak produk cetak yang nilai produknya meningkat menggunakan cold foil , seperti kartu nama, katalog produk, atau undangan pernikahan mewah.
Kesimpulan
Dengan ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yang pertama cold foil stamping adalah teknik cetak yang memberikan efek kilau tanpa menggunakan panas, melainkan sinar UV. Kedua, cold foil memiliki berbagai kelebihan, seperti meningkatkan nilai estetika, ramah bahan sensitif panas, dan fleksibilitas desain tinggi. Ketiga, aplikasi dari cold foil ini cukup luas, contohnya untuk kemasan, stiker label, dan kartu nama dan masih banyak lagi. Oleh karenanya, cold foil ini menjadi salah satu teknik populer yang banyak digunakan oleh brand besar maupun pelaku bisnis UMKM.
Punya pertanyaan lain seputar percetakan atau ingin menanyakan kebutuhan cetakmu lebih lanjut? Diskusi bersama tim Art Diary dengan satu langkah mudah, hubungi kami disini dan dapatkan penawaran terbaik sesuai kebutuhan cetakmu.
3 Responses